Thursday, July 21, 2011

pertama kali melihatmu

7 Juni 2011

Sebulan tiga hari sebelum pertambahan usiaku, aku dan ayah membuat janji pertemuan dengan seorang dokter. Membaca review dan namanya dari berbagai forum di internet, membuat ku yakin bahwa beliau adalah seorang dokter yang baik..

Hatiku dag dig dug.. Sudah sekian minggu, dan 2 kali memeriksakan ke dokter yang berbeda, aku belum juga bertemu denganmu, nak.. Bahkan, dokter yang terakhir meragukan kehadiranmu.. Walau akhirnya dia menyatakan bahwa aku hamil muda, tapi tanpa melihat dirimu, hatiku sedih..

Kali ini aku datang dengan penuh harap, sungguh, melihat rupamu adalah keinginan kami berdua.. bahkan, kami semua.. keluarga yang begitu menantikanmu..

Nomer demi nomer antrian berlalu, hingga waktunya kami dipanggil.
Dokter menanyakan bagaimana gejalaku... dan aku menceritakan semuanya.
Ketika tanggal 15 Mei aku sempat mendapat tanda 'negatif' yang tiba-tiba berhenti di siang dan hilang di keesokan harinya...
Tanggal 20 Mei aku periksa dan tanda persiapan rahim mulai terlihat
Dan beberapa minggu kemudian, hasil USG tidak menunjukkan apa-apa..
Dokter membangkitkan semangatku, menyatakan, "harusnya sudah terlihat. Mari kita cek sama-sama"

Dan aku pun di-USG.
Awalnya tak terlihat.. Apa? Sudah sekian lama kumenanti dengan penuh harap, kau tak terlihat? Kenapa masih bersembunyi, mungil? Jangan malu- malu.. Kami selalu menantimu..

"Oh, mungkin ibu ini rahimnya rahim belakang. Normal kok, Bu... Saya USG dari dalam ya (transvaginal)" ujar sang dokter
Aku mulai panik, merasa tidak nyaman. Dengan tenang, dokter menguatkanku..
Dan betul,

betul, kamu ada sayang.. Begitu mungil dan cantik.. Indah dan nyata.
Bentuk kehidupan yang Allah berikan kepada kami berdua, sekeluarga besar.. Kau ada..
Begitu girang hatiku, sampai air mata membasahi pipiku, penuh haru.
Ah, kubagi langsung sukacitaku, dengan ayah, dan juga eyang-eyang mu..
Membagi kesenangan, karena engkau telah hadir...

7 minggu sudah engkau di rahimku.
Ambillah nutrisi yang baik, anakku, buanglah yang tidak perlu..
Kami mencintaimu..

Wednesday, July 20, 2011

kemudian...

Seperti ibu hamil pada umumnya, rasa mual sangat menggangguku
Pagi, siang, sore, malam, mual terus datang..
Syukurlah, aku punya suami yang sangat pengertian..
Dan memiliki orang tua yang sangat menguatkan..
Mereka semua selalu memastikan nutrisi yang aku makan dan minum

Aku tak berani mengeluh..
Tak berani berkata, "aduh.."
aku hanya berpikir, pengorbanan yang dulu dilakukan ibuku pasti jauh lebih besar daripada yang kulakukan ini..
Percayalah nak, aku sangat bahagia memilikimu di dalam rahimku..

Tentang awalnya

Keriaan acara pernikahan telah usai. Judul istri pun telah dibebankan di pundak..
Proses belajar pun dimulai..

Hati yang riang gembira masih dirasakan pada minggu minggu awal pernikahan.
Ayah dan aku selalu menebar senyum pada setiap orang mengucapkan selamat dan memberikan restunya pada kami, sambil bertanya, "Gimana? Nggak nunda kan?"
Ayah dan aku menggeleng, jika diijinkan, jika direstui oleh Allah pemberi kehidupan, kami ingin sekali bertemu dengan anak (-anak) kami..